Bandar Lampung, M-TJEK NEWS, Pasca mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar membuat Politisi senior M Alzier Dianis Thabranie bakal merebut kembali kursi Ketua DPD I Golkar Lampung.

Menurut mantan Ketua Golkar Provinsi Lampung itu, pergantian kepemimpinan di pusat tersebut juga akan berpengaruh ke daerah-daerah, termasuk di Provinsi berjuluk Sang Bumi Ruwai Jurai ini.

Sebab di era ketua umum baru, Alzier berharap akan adanya perubahan terhadap rekomendasi atau surat tugas yang sempat diberikan pada para bakal calon kepala daerah. Bukan hanya di tingkat provinsi, tetapi juga kabupaten, kota.

Bahkan, ia melihat peluang untuk kembali merebut posisi Ketua Golkar Lampung serta rekomendasi partai untuk maju sebagai Calon Gubernur di Pilkada 2024.

Alzier menjelaskan, bahwa ia prihatin melihat keadaan kader saat ini. Dia pun akan berjuang kembali untuk dapat menduduki jabatan Ketua DPD 1 Golkar Provinsi Lampung.

“ Memang saya harus rebut lagi, ambil lagi,  nggak ada urusan, dari Arinal saya ambil lagi. Saya akan lawan siapa saja yang akan menghambat saya di DPP Golkar,” Kata Alzier Kepada media, Minggu (18/08/2024).

Menurut Alzier, di era kepemimpinan Arinal sebagai Ketua DPD I Golkar Lampung, ia melihat kebijakan yang cenderung ngawur dan terkesan amburadul.

“ Yang membuat saya semangat, dari DPD II, pimpinan kecamatan, desa semua gak ada kontribusi dari DPD I, masa pimpinanya Gubernur, anak buahnya amburadul gak ada fasilitas apapun,” Ucapnya.

Alzier berpendapat, jika Ketua DPD Golkar Lampung itu lebih baik tidak lagi kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Lampung pada Pilgub 2024. 

Karena Partai berlambang Pohon beringin itu saat ini sedang terpuruk keadaannya semenjak dipimpin oleh petahana.

“ Kalau menurut saya arinal itu gak usah nyalon lagi, tahu diri lah , sudah buat malu Golkar, sudah Golkar terpuruk ia Gubernur,  terus apa kemajuanya. Ini kan Azab dari Tuhan dia merampok jabatan saya 5 tahun lalu,” Ungkapnya.

Selain itu, sambung Alzier, ia juga miris melihat anggota fraksi dipungut sumbangan puluhan juta untuk membangun DPD Golkar, Padahal Ketua Golkar seorang Gubernur Lampung waktu itu.

“ Saya berharap di lampung juga harus berubah pasca Ketua Umum Golkar mundur, supaya ada dinamika. Karena Zaman saya dulu DPD itu saya belikan mobil satu- satu, sekarang aja untuk membangun DPD Golkar aja anggota fraksi disuruh sumbangan Rp. 10 juta, disitu keliatan, masa’ gubernur minta sumbangan sama anggota fraksi,” Tutupnya. (*)