Jakarta, M-TJEK NEWS, Lagu Ya lal Wathon diciptakan oleh KH. Abdul Wahab Chasbullah pada tahun 1916 sejak sebelum Indonesia meraih kemerdekaan.
Ya Lal Wathon sendiri memiliki arti cinta tanah air. Lagu ini populer di kalangan santri pesantren Nahdatul Ulama (NU). Maka dari itu setengah dari lagunya memiliki lirik bahasa Arab.
Lagu Ya Lal Waton kemudian dinyanyikan oleh sejumlah musisi tanah air dalam berbagai versi, termasuk oleh Gerry Mahesa yang diunggah pada tahun 2019 di kanal Youtube Perdana Record yang dibawakan dalam nuansa kasidah dangdut.
Ya Lal Wathon juga pernah dibawakan dengan aransemen komposer Addie MS yang diunggah di kanal YouTube miliknya pada Maret 2023.
Lirik Ya Lal Waton dalam Bahasa Arab dan Teks Latin :
Berikut lirik lagu Ya Lal Wathon lengkap dengan teks Arab dan teks latinnya :
ياَ لَلْوَطَنْ ياَ لَلْوَطَن ياَ لَلْوَطَنْ
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
حُبُّ الْوَطَنْ مِنَ اْلإِيمَانْ
Hubbul wathon minal iman
وَلاَتَكُنْ مِنَ الْحِرْماَنْ
Wala takun minal Hirman
اِنْهَضوُا أَهْلَ الْوَطَنْ
Inhadlu alal wathon
اِندُونيْسِياَ بِلاَدى
Indonesia biladi
أَنْتَ عُنْواَنُ الْفَخَاماَ
Anta ‘unwanul fakhoma
كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْماَ
Kullu may ya’tika yauma
طَامِحاً يَلْقَ حِماَمًا
Thomihay yalqo himama
♪
Pusaka hati, wahai tanah airku
Cintaku dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah, hai, bangsaku
Pusaka hati, wahai tanah airku
Cintaku dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah, hai, bangsaku
Indonesia neg’riku
Engkau panji martabatku
Siapa datang mengancammu
‘Kan binasa di bawah durimu
Siapa datang mengancammu
‘Kan binasa di bawah durimu
♪
Pusaka hati, wahai tanah airku
Cintaku dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah, hai, bangsaku
Pusaka hati, wahai tanah airku
Cintaku dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah, hai, bangsaku
Indonesia Neg’riku
Engkau panji martabatku
Siapa datang mengancammu
‘Kan binasa di bawah durimu
Siapa datang mengancammu
‘Kan binasa di bawah durimu
Itulah lirik lagu Yalal Waton yang bercerita tentang kecintaan terhadap tanah air. Tentunya semakin meningkatkan jiwa nasionalisme. (TB Rian Galih Saputra)