LAMPUNG SELATAN, M-TJEK NEWS,  – Pidato Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang menyebut kepala desa lebih memikirkan pilkada ketimbang petani rupanya membuat kepala desa tersinggung. Tak sedikit kepala desa yang meluapkan perasaan akibat pernyataan Zulhas.

Tanggapan dari beberapa kepala desa terkait Pidato Zulhas itu. Mereka bersedia memberikan komentar asalkan identitasnya dirahasiakan. Bukan karena takut, kepala desa memiliki alasan tertentu kenapa mereka meminta identitasnya tidak ditulis.

Komentar maupun tanggapan kepala desa sangat beragam. Pertama, kepala desa sangat menyangkan kenapa seorang menteri menghina kades di depan umum. Seharusnya kades itu diberi semangat, bukan malah dicemooh. Selama ini kades juga sudah berjuang untuk petani.

“Kami sudah membangun jalan usaha tani atau akses ke wilayah hasil bumi. Termasuk P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) irigasi,” katanya, Senin, 11 November 2024.

Kalau Zulhas bicara masalah pupuk apa lagi yang subsidi, kades ini menyampaikan permohonan maaf. Selama ini, kades tidak pernah dilibatkan oleh toko dan kios. Jadi, dia meminta jangan seenaknya menyalahkan kades. Dia berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

“Dan kalau bisa, Pak Zulhas meminta maaf atau mengklarifikasi kepada para kepala desa se-Lampung Selatan tentang apa makna dari yang dia ucapkan,” katanya

Kepala desa lainnya juga ikut memberikan komentar. Sebagai menteri, seharusnya Zulhas bisa lebih bijak dalam berbicara. Apalagi selama ini Zulhas sudah dianggap sebagai panutan, dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Lampung Selatan. Dalam berbicara, Zulhas sepatutnya memikirkan perasaan orang lain.

“Beliau sudah sepuh, tokoh pula, seharusnya berbicara dengan cara yang santun dan sejuk. Kita bangga dengan prestasi beliau di pemerintahan,” katanya.

Namun, sangat disayangkan. Meski sukses di pemerintahan, akhlak Zulhas sama sekali tidak bisa dibanggakan. Mungkin, kata kades ini, karena Zulhas sudah mempunyai segalanya sehingga lupa dan sombong. Justru itulah yang akan menghancurkan apa yang Zulhas sudah raih selama ini.

“Kami sebagai kades, sekaligus anak petani sangat kecewa dan menyayangkan pernyataan beliau yang sangat geger,” katanya.

Kades yang lainnya lagi mengaku sudah terbiasa dengan ucapan Zulhas. Jika melirik ucapan Zulhas, harga diri kepala desa memang sangat rendah. Apapun alasannya, yang jelas bahasa yang disampaikan oleh Zulhas sangat tidak elok sebagai seorang negarawan.

“Duh, sudahlah mau bagaimana lagi. Bingung kita kalau orang kecil ini mah. Yang jelas bahasa seperti itu bukan bahasa seorang pemimpin, apalagi menteri,” katanya.