• Perseteruan Elon Musk dan Donald Trump Guncang SpaceX

Jakarta, M-TJEK NEWS Konflik antara Elon Musk dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menempatkan kontrak SpaceX senilai US$22 miliar (Rp357 triliun) dalam ancaman besar. Ketegangan ini mengguncang fondasi industri antariksa Amerika.

Mengutip Reuters, Kamis (5/6/2025), perselisihan bermula dari kritik tajam Musk terhadap kebijakan pajak dan pengeluaran Trump. Trump membalasnya langsung dari Ruang Oval, memperkeruh suasana.

Musk membalas lewat serangkaian unggahan di platform X. Ia menyindir Trump secara terbuka dan mengancam akan memutus kontrak pemerintah, bahkan menyatakan akan mulai “menonaktifkan” wahana antariksa Dragon milik SpaceX yang selama ini diandalkan NASA.


Baca Juga: Harvard Menang Lawan Trump, Mahasiswa Asing Tetap Diterima


Langkah itu memicu kekhawatiran. Dragon Capsule milik SpaceX, dalam kontrak senilai US$5 miliar (Rp81 triliun), menjadi satu-satunya kendaraan antariksa A.S yang mampu mengangkut astronot dari dan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

  • NASA jelas terguncang, namun tetap menjaga sikap.

“Kami akan terus bekerja dengan mitra industri kami untuk memastikan tujuan presiden di luar angkasa terpenuhi,” kata Sekretaris Pers NASA Bethany Stevens.

  • Saham Tesla Anjlok, Nilai Hilang Rp2.438 Triliun

Dampak konflik Elon Musk vs Donald Trump tidak berhenti di antariksa. Bisnis Musk lainnya seperti Tesla juga terkena imbas. Pada hari yang sama, saham Tesla jatuh 14% dan menghapus nilai pasar sebesar US$150 miliar atau sekitar Rp2.438 triliun hanya dalam sehari.

Investor mulai kehilangan kepercayaan. Mereka mengawasi ketat konflik ini karena menyangkut stabilitas salah satu pengusaha paling berpengaruh di dunia.

“Untungnya itu tidak akan menjadi bencana besar, karena SpaceX telah berkembang menjadi kekuatan global… tetapi tidak diragukan lagi bahwa itu akan mengakibatkan hilangnya pendapatan yang signifikan,” ujar Justus Parmar, CEO Fortuna Investments.

  • Isaacman Dicoret, NASA Terpecah

Trump, yang sebelumnya mencalonkan Jared Isaacman—sekutu Musk dan miliarder astronot—untuk menjadi Administrator NASA, tiba-tiba mencoretnya dari jabatan itu. Ia menyebut Isaacman sepenuhnya Demokrat”.

Di sisi lain, Wakil Administrator NASA, Lori Garver, memperingatkan keras Musk soal ancamannya terhadap Dragon Capsule.

“Seorang CEO nakal yang mengancam akan menonaktifkan wahana antariksa, yang membahayakan nyawa astronot, tidak dapat dipertahankan,” tegas Garver.

Kontrak NASA dan SpaceX kini berada di ujung tanduk. Friksi Elon Musk vs Donald Trump membuka babak baru ketidakstabilan dalam industri antariksa AS. Nilai pasar Tesla ambruk. Satu langkah salah, dan seluruh kerajaan bisnis Musk bisa benar-benar runtuh.(Red)