Kondisi Sekolah Rusak Jadi Sorotan Publik
Pringsewu, M-TJEK NEWS – Kadisdik Pringsewu bungkam soal sekolah rusak meski masyarakat terus menyoroti kondisi memprihatinkan sarana pendidikan di daerah tersebut. Beberapa sekolah di wilayah ini masih mengalami kerusakan serius. Namun, pejabat terkait tidak memberi jawaban pasti saat wartawan meminta keterangan.
Sejumlah pertanyaan tentang keluhan guru, penggunaan Dana BOS, hingga rencana perbaikan infrastruktur sekolah belum terjawab. Publik menilai sikap diam pejabat publik membuat kepercayaan terhadap pemerintah daerah semakin menurun. Masyarakat berharap adanya transparansi, kejelasan, serta langkah nyata dari dinas pendidikan.
Fasilitas Sekolah yang Rusak Berat
Di lapangan, kondisi sekolah di Pringsewu jauh dari kata layak. Banyak gedung mengalami kerusakan parah. Plafon jebol, kaca jendela pecah, hingga dinding rapuh terlihat jelas di sekolah dasar tersebut.
Situasi ini menimbulkan rasa cemas, terutama karena keselamatan siswa terancam ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Ibu Yulia, salah satu guru, menegaskan bahwa sekolah sudah berulang kali mengajukan proposal pembangunan.
“Untuk pembangunan, kita setiap tahun mengajukan mas,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penggunaan Dana BOS memiliki aturan khusus sehingga tidak bisa dipakai untuk rehabilitasi bangunan.
“Gak bisa mas, kalau Dana BOS itu sudah ada juknisnya masing-masing, untuk bayar guru honorer dan yang lainnya, itu sudah ada persenannya. Kalau mau dipakai buat rehab ya gak bisa, kan sudah dianggarkan di atas,” jelasnya.
Meski begitu, sekolah tetap berusaha mencari cara agar kegiatan belajar tetap berjalan.
“Iya mas, sebenarnya untuk rehab ringan bisa. Tapi murid kita cuma sedikit, begitu duit keluar untuk bayar ini-itu ya habis,” ucapnya.
Yulia juga mengungkapkan bahwa pihak sekolah sudah berulang kali mengajukan perbaikan toilet dan fasilitas lainnya.
“Kemarin kami sudah ajukan ke dinas untuk toilet. Ada dua kamar mandi yang memang kita tutup karena kalau dibuka anak-anak sering main air. Kami juga sudah melaporkan ke pengawas, cuma mungkin di sana ada efisiensi anggaran, jadi kami harus lebih bersabar,” tuturnya.
Publik Menanti Jawaban Kadisdik
Diamnya Kadisdik Pringsewu menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat. Masalah sekolah rusak bukan hanya perkara infrastruktur, melainkan juga menyangkut keselamatan siswa yang setiap hari belajar di ruangan berisiko roboh.
Ketua Lembaga Peduli Hukum (LPH) Lampung, H. Heri Farukh, mengkritik sikap pejabat yang memilih bungkam.
“Pejabat publik seharusnya menjelaskan apa kendalanya, apa solusinya. Bungkam bukan pilihan,” tegasnya.
Menurutnya, masyarakat membutuhkan jawaban konkret, bukan sekadar janji. Pemerintah daerah harus menjelaskan skema perbaikan agar publik memahami langkah yang diambil. Tanpa kejelasan, persoalan sekolah rusak hanya akan menjadi masalah berulang setiap tahun.
Sorotan Semakin Menguat
Kasus sekolah rusak di Pringsewu memperlihatkan lemahnya perhatian pemerintah daerah terhadap infrastruktur pendidikan.
Kritik tidak hanya datang dari tenaga pendidik, tetapi juga dari masyarakat sipil, lembaga hukum, hingga pemerhati pendidikan.
Publik kini menunggu kepastian. Warga berharap pemerintah segera mengalokasikan anggaran yang memadai, mempercepat perbaikan, dan menjamin keselamatan siswa. Sikap diam pejabat tidak bisa menjadi solusi.
Hingga berita ini diterbitkan, Kadisdik Pringsewu masih belum memberikan keterangan resmi.
Publik menantikan langkah nyata dari dinas pendidikan agar anak-anak bisa belajar di ruang kelas yang aman, nyaman, dan layak. (Tim).