Refleksi Spiritual KH Nur Daim di Pantai Jodo Usai Lawatan ke Ulama Sepuh Jawa
Jawa Tengah, M-TJEK NEWS – Suasana laut yang tenang dan hembusan angin dari Samudera Hindia membawa keteduhan di sela lawatan KH. Nur Daim ke tanah Jawa.
Di hamparan pasir Pantai Jodo, Pengasuh Pondok Pesantren Darussalamah, Lampung Tengah, itu merenung dan menyampaikan pesan mendalam tentang makna perjuangan hidup dan dakwah yang bisa dipetik dari alam, pada Sabtu (28/6/2025).
Dalam momen yang sarat hikmah tersebut, Rais Syuriah PCNU Lampung Tengah itu membuka petuahnya dengan moqaddimah khas pesantren, sebagaimana lazim disampaikan para kyai sepuh.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
الْـحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِ، عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، أَمَّا بَعْدُ.
Dengan suara tenang dan penuh penghayatan, KH. Nur Daim mulai menyampaikan makna dari perjalanan ini.
“Saya datang ke pantai bukan sekadar menuruti nafsu kesenangan, tetapi untuk belajar. Laut yang dalam mengajarkan bahwa kita tidak bisa mengukur dalamnya hati seseorang. Maka kita harus selalu husnudzon, jangan sampai berburuk sangka kepada saudara kita,” ujar KH Nur Daim dilansir dari NU Media Jati Agung, Sabtu (28/6/2025).
- Ombak Besar adalah Ujian dalam Perjuangan
KH. Nur Daim mengajak umat merenungi ombak besar di tengah laut sebagai simbol tantangan dalam perjuangan.
Menurutnya, setiap perjuangan pasti penuh gelombang ujian, dan hanya dengan kesabaran serta tawakal, semuanya bisa dilalui.
“Setiap perjuangan pasti ada tantangan. Ombak yang besar bisa menggagalkan perjuangan jika kita tidak sabar dan tidak tenang. Tapi jika kita tetap bertawakal, maka semua akan terasa ringan karena semua berada dalam kekuasaan Allah,” jelasnya penuh keyakinan.
Ia menambahkan, kekuatan perjuangan NU di tanah Jawa menjadi pelajaran penting bagi perjuangan NU di Lampung agar lebih bermakna secara ruhani dan hakiki.
“Secara lahir, perjuangan NU di Lampung mungkin tampak sudah berkembang, tapi secara hakikat kita masih jauh. Maka saya mohon doa kepada para sesepuh Jawa agar perjuangan NU di Lampung Tengah khususnya, dan Lampung pada umumnya, dapat berjalan dengan baik dan mendapat ridha Allah,” harapnya.
- Perjalanan Batin, Belajar dari Alam dan Ulama Sepuh
Baginya, kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi, tetapi juga momentum untuk memperkuat ruh perjuangan dengan menimba ilmu dari para ulama sepuh dan merenungi tanda-tanda kebesaran Allah lewat ciptaan-Nya.
“Saya merasa ini perjalanan yang istimewa. Belajar dari ombak dan laut, serta mendapat nasihat dari para masyayikh. Semoga perjuangan ini diberkahi dan diridhai Allah SWT,” tutup KH Nur Daim.
Refleksi KH Nur Daim tentang ombak dan laut ini menjadi pengingat bahwa alam adalah guru kehidupan.
Dakwah, seperti ombak, harus dijalani dengan sabar, istiqomah, dan tawakal. Perjuangan NU di Lampung Tengah terus tumbuh, belajar dari akar kuat perjuangan para ulama sepuh di tanah Jawa. (ARF)