Tulang Bawang Barat, M-TJEK NEWS, Siswa SD Negeri 2 Lambu Kibang yang sebelumnya SD Negeri 1 Gilang Tunggal Makarta, Kecamatan Lambu Kibang, Tulang Bawang Barat, terpaksa belajar lesehan di mushola dan ruang perpustakaan akibat tiga gedung kelas yang rusak parah dan tidak dapat digunakan. 

Kondisi ini dikeluhkan oleh masyarakat setempat yang menilai tidak adanya sinkronisasi antara pihak sekolah dan komite menjadi salah satu faktor belum terealisasinya perbaikan gedung.

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pihak sekolah sulit diajak berkomunikasi terkait kondisi ini.


Baca Juga : Resmi Dilantik, Novriwan-Nadirsyah Siap Majukan Tubaba


Menurutnya, kepala sekolah jarang hadir pada pagi hari, sehingga keluhan masyarakat sulit disampaikan secara langsung.

“ Anak-anak sekarang belajar lesehan di mushola dan ruang perpustakaan. Keadaan ini sangat memprihatinkan karena mereka tidak bisa belajar dengan nyaman. Kami sudah mencoba menyampaikan keluhan kepada pihak sekolah, tetapi tidak ada respon,” ujar warga tersebut, Rabu (19/2/2025).

Menurutnya, jika dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dialokasikan dengan baik, perbaikan gedung seharusnya bisa dilakukan secara bertahap.

Foto Collage Imam M-TJEK NEWS : Tampak atap plafon, dinding dan jendela salah satu ruang kelas SD N 2 Lambu Kibang, Rusak Parah, Rabu (19/2/2025).

Namun, hingga kini belum ada tindakan konkret untuk merenovasi bangunan yang sudah lama rusak.

  • Proses Pengajuan Proposal dan Kendala yang Dihadapi

Bangunan SD Negeri 2 Lambu Kibang yang sebelumnya SD Negeri 1 Gilang Tunggal Makarta merupakan bangunan lama yang pertama kali didirikan pada tahun 1982 dan terakhir direnovasi pada tahun 2007. 

Kepala sekolah mengklaim telah mengajukan proposal perbaikan ke Dinas Pendidikan berulang kali, tetapi belum mendapatkan respon.


Baca Juga : Polres Tulang Bawang Barat Amankan Pengajian Akbar di Ponpes Darurohman


Namun, menurut informasi yang beredar di masyarakat, pihak komite sekolah tidak pernah menandatangani proposal tersebut.

“ Kami mendengar kepala sekolah sudah beberapa kali mengajukan proposal, tetapi komite sekolah tidak pernah menandatanganinya. Bahkan ada kabar bahwa ada dana yang disiapkan untuk mempercepat proses persetujuan, namun hingga kini belum ada hasil,” ungkap narasumber.

Untuk mengatasi keterlambatan perbaikan, masyarakat akhirnya mengajukan bantuan melalui pemerintah setempat. 

Camat Lambu Kibang kemudain merespon dengan mengajukan permohonan ke Pemerintah Kabupaten. Alhasil, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berencana membantu pembangunan ruang kelas baru. Saat ini, rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan dengan wali murid.

  • Tanggapan Pemerintah Tiyuh

Saat dikonfirmasi, Kepalo Tiyuh Gilang Tunggal Makarta, Jailani Dahlan, membenarkan bahwa pihaknya telah beberapa kali mengusulkan perbaikan ke pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat.

“ Kami sudah mengusulkan perbaikan ini berkali-kali, dan saat ini ada tanggapan dari BAZNAS. Namun, biaya pembangunan masih mengandalkan dana dari masyarakat dan infak wali murid. Kami berharap ada dukungan lebih lanjut agar perbaikan segera terealisasi,” jelas Jailani.

  • Kesimpulan

Kondisi SD Negeri 2 Lambu Kibang yang sebelumnya SD Negeri 1 Gilang Tunggal Makarta yang mengalami kekurangan ruang kelas menjadi permasalahan serius yang membutuhkan perhatian segera. 

Diperlukan sinergi antara pihak sekolah, komite, pemerintah daerah, dan masyarakat agar solusi terbaik dapat segera ditemukan, sehingga para siswa bisa kembali belajar dengan nyaman di ruang kelas yang layak. (Imam)