84 Peserta Ikuti Kaderisasi NU Selama Tiga Hari di Jati Agung
Lampung Selatan, M-TJEK NEWS — Pelatihan Dasar Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) angkatan ke-31 yang diselenggarakan PCNU Lampung Selatan sukses digelar selama tiga hari di Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an 4, Desa Marga Agung, Kecamatan Jati Agung, pada 20 hingga 22 Juni 2025.
Sebanyak 84 peserta dari berbagai ranting MWCNU Jati Agung dan luar daerah seperti Tulang Bawang Barat serta Bandar Lampung mengikuti proses kaderisasi NU ini dengan antusias.
Ketua Panitia, Kyai Wahono Rahman, S.H.I., M.S.Ak., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung acara tersebut.
“Saya selaku ketua panitia yang pertama mengucapkan terima kasih atas bantuan dari semua pihak, terutama panitia yang bekerjasama dan bahu membahu untuk mensukseskan acara ini dan terlaksananya acara ini sampai tiga hari ke depan,” ujarnya saat pembukaan pada Jum’at (20/6/2025).

Dalam laporannya, ia merinci jumlah peserta laki-laki sebanyak 79 orang dan perempuan 5 orang.
“Mudah-mudahan seluruhnya 84 peserta ini bisa mengikuti dari awal sampai akhir, tidak ada yang izin. Semuanya bisa lulus dengan prestasi yang baik,” imbuhnya penuh harap.
- Gus Yahya: Ponpes Kami Teguh dalam Barisan NU
Pimpinan Ponpes Roudlatul Qur’an, Gus Muhammad Yahya Musthafa Kamal, S.Ag, Al-Hafidz, juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada pesantrennya sebagai tuan rumah.
“Kami mewakili keluarga besar PondokPesantrenRoudlatulQur’anLampung mengucapkan terima kasih kepada instruktur yang telah memberikan kepercayaan kami sebagai tuan rumah penyelenggaraan PD-PKPNU angkatan ke-31 tahun 2025,” ucapnya.

Gus Yahya menegaskan bahwa pondoknya memiliki akar sejarah kuat dalam struktur Nahdlatul Ulama. Sang ayah, Almaghfurlah KH. Ali Qomaruddin, pernah menjabat Ketua PCNU Kota Metro selama tiga periode.
Ia juga menanggapi adanya pandangan miring terhadap pesantren penghafal Al-Qur’an yang dianggap berafiliasi pada paham menyimpang.
“Ini menunjukkan bahwa PondokPesantrenRoudlatulQur’an itu bukan pondok konslet. Saya beberapa kali bertemu dengan orang-orang yang menganggap ponpes ini berbau radikalisme. Padahal kami berdiri di bawah naungan NU,” tegasnya.

Di akhir sambutannya, Gus Yahya mendoakan keselamatan bagi seluruh peserta dan para pimpinan pondok pesantren se-Jati Agung.
“Mudah-mudahan seluruh peserta kader sekalian selalu mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT. Dan kepada seluruh pimpinan pondok pesantren se-Jati Agung ini selalu mendapatkan keselamatan, amin,” tutupnya.
- Ruang Penggemblengan Kader Ideologis
PD-PKPNU bukan sekadar pelatihan organisasi. Ia adalah ruang suci penggemblengan kader ideologis NU di tengah zaman yang gaduh.
Komitmen Ponpes Roudlatul Qur’an 4 sebagai tuan rumah membuktikan bahwa ruh ke-NU-an tetap menyala, menjawab tantangan zaman dengan keteguhan dan barokah ilmu. (ARF)