Yogyakarta, M-TJEK NEWS, Ketika masa depan terasa tidak pasti dan semangat menghadapi tantangan menurun, bisa jadi tingkat optimisme Anda sedang melemah.
Seorang terapis pernikahan dan keluarga, Allu Spotts-De Lazzer, LMFT, LPCC, CEDS-S, mengatakan bahwa banyak kliennya mengalami hal serupa. Meskipun cara mengatasi kurangnya optimisme bersifat personal, Lazzer memberikan lima tips sederhana berikut ini.
- 1. Hadapi dengan Baik
Jangan memaksakan diri untuk bersikap optimis jika memang tidak merasakannya. Konsep “berpura-pura hingga berhasil” bisa membingungkan, terutama jika perasaan sedih atau takut yang dialami cukup mendalam.
Menurut Lazzer, penting untuk mengenali dan menerima apa yang Anda rasakan. Dengan mengidentifikasi emosi seperti takut, sedih, atau merasa rentan, Anda dapat menemukan akar masalahnya.
Baca Juga : Mengenal Kanker Serviks : Penyebab, Risiko, dan Pencegahannya
Penelitian dalam bidang ilmu saraf menunjukkan bahwa menamai emosi dapat membantu mengendalikannya (Psychology Today, 2 Maret).
Dengan mengenali perasaan secara spesifik, Anda bisa lebih mudah menentukan langkah yang tepat untuk mengatasinya di masa mendatang.
- 2. Perhatikan dan Tantang Pikiran Anda
Jika Anda berpikir “semuanya terasa menyebalkan”, coba telaah kembali. Tidak semua hal selalu buruk.
Misalnya, jika Anda merasa frustrasi karena belum mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, lebih baik mengakui perasaan tersebut secara jujur: “Saya kecewa karena belum mendapatkan pekerjaan yang saya harapkan, dan itu membuat saya merasa sedih.”
Lazzer menyarankan untuk menantang pikiran negatif dengan melihatnya secara objektif. Jangan terjebak dalam pola pikir yang tidak membantu. Perhatikan dengan jujur apa yang sebenarnya Anda rasakan dan penyebabnya.
- 3. Periksa Pemicu
Coba kenali hal-hal yang memicu perasaan kurang optimis. Apakah itu berasal dari pengalaman yang baru saja terjadi, berita buruk, media sosial, atau hubungan yang tidak berjalan sesuai harapan?
Lazzer menyarankan untuk bereksperimen dengan cara merespons pemicu tersebut. Misalnya, jika media sosial membuat Anda merasa tidak cukup baik dibandingkan orang lain, cobalah membatasi penggunaannya untuk melihat apakah itu berdampak pada suasana hati Anda.
- 4. Perhatikan Faktor Biologis
Perasaan kurang optimis juga bisa dipengaruhi oleh faktor biologis, seperti kurangnya nutrisi tertentu atau kondisi kesehatan yang tidak optimal.
Kekurangan vitamin D, misalnya, diketahui dapat berdampak pada suasana hati. Oleh karena itu, selain mengenali pemicu emosional, penting juga untuk menjaga pola makan sehat dan memenuhi kebutuhan nutrisi agar kesehatan mental dan fisik tetap terjaga.
- 5. Pantau dan Beri Batas Waktu
Tetapkan batas waktu bagi diri sendiri untuk merasa tidak bersemangat. Jika rasa kurang optimis berlangsung lebih dari dua minggu, itu bisa menjadi tanda episode depresi (American Psychiatric Association).
Memantau kondisi emosional Anda penting untuk memastikan bahwa perasaan tersebut tidak berkepanjangan. Jika merasa sulit mengatasinya sendiri, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional seperti psikolog atau psikiater.
- Kesimpulan
Menurut Lazzer, hidup kadang memang penuh tantangan, dan sering kali kita tidak menyadari penyebab utama dari menurunnya optimisme.
Oleh karena itu, mengenali dan memahami apa yang kita rasakan menjadi langkah penting untuk mengatasi masalah tersebut.
Dengan menerapkan lima cara sederhana di atas, Anda dapat lebih mudah mengelola perasaan dan menemukan kembali semangat dalam menjalani hidup. (Redaksi)