Bandar Lampung, M-TJEK NEWS — Aksi pengeroyokan di Bumi Waras disertai perampasan menggemparkan warga Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung.
Seorang remaja asal Tanjung Bintang menjadi korban kekerasan brutal setelah sekelompok pria mendatangi kosnya secara tiba-tiba.
Korban bernama Permana Rizky Adi Saputra (19), warga Dusun Jatirejo, Desa Jati Indah, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan. Ia melapor langsung ke Polsek Teluk Betung Selatan pada Kamis malam, 6 November 2025 pukul 21.44 WIB.
Laporan resmi teregister dengan nomor LP/B/280/XI/2025/SPKT/Polsek Teluk Betung Selatan/Polda Lampung, diterima oleh Bripka Iwan Susanto.
Di sana, Rizky menjelaskan secara detail bagaimana ia diserang dan dirampas oleh orang-orang yang dikenal dekat dengannya.
Kronologi Brutal: Datang ke Kos, Langsung Hantam
Masalah bermula dari urusan gaji. Rizky bekerja sebagai kurir air mineral untuk kebutuhan Kecamatan, Puskesmas, dan sekolah-sekolah di wilayah Tanjung Bintang.
Ia menagih upah kerjanya kepada sang paman, Handrianto Basuki, yang juga dikenal sebagai atasannya.

Namun, saat Rizky menagih melalui WhatsApp, Handrianto menolak membayar dengan alasan “nanti beberapa hari lagi.”
Hari berganti hari, tapi uang tak kunjung diberikan. Saat Rizky kembali menagih, jawaban Handrianto malah menantang:
“Kalau saya tidak mau bayar, kamu mau apa?”
Kalimat itu memicu ledakan emosi. Rabu, 5 November 2025 sekitar pukul 14.30 WIB, Handrianto datang bersama beberapa rekannya ke kos Rizky di Jalan Yos Sudarso, Gang Ikan Semagar, Kelurahan Bumi Waras.
Tanpa banyak bicara, mereka langsung menyerang Rizky. Mereka memukul wajah Rizky bertubi-tubi hingga darah mengucur, hidungnya pecah, dan benjol memenuhi kepala.
Setelah Rizky tersungkur, para pelaku merampas ponsel Vivo Y21A hitam milik Rizky lalu kabur meninggalkan lokasi.
Korban Luka dan Trauma Berat
Pengeroyokan itu menyebabkan luka parah pada tubuh Rizky. Mata kanannya lebam, darah mengalir dari hidungnya, dan benjol muncul di bagian belakang kepala. Ia juga merasakan nyeri hebat di tangan kiri akibat pukulan keras.
Selain menderita luka fisik, Rizky kehilangan ponsel yang biasa ia gunakan untuk berkomunikasi setiap hari.
Trauma pun menghantam batinnya. Ia bersembunyi di kamar selama berhari-hari dan menolak berinteraksi dengan orang asing.
Keluarga Minta Keadilan: “Masih Adakah Hukum di Negara Ini?”
Kakak korban menegaskan, keluarga tidak akan diam. Mereka meminta polisi bertindak cepat.
“Lanjutkan proses hukum ini, Bang. Terus perjuangkan keadilan,” ujarnya.
“Awalnya dia kerja bongkar air mineral bareng Andrey. Setelah selesai, disuruh telepon. Tapi setelah itu tak ada kabar. Waktu ditanya, jawabannya cuma ‘besok lagi’. Sampai akhirnya terjadi seperti ini. Masih adakah keadilan di negara kita,” Ujar Kakak Korban.
Nada kecewa dan marah jelas terdengar. Keluarga berharap pihak kepolisian tidak tinggal diam.
Polisi Bergerak Cepat
Polsek Teluk Betung Selatan telah menerima laporan resmi terkait tindak pengeroyokan dan perampasan yang dialami remaja asal Tanjung Bintang.
Saat ini kasus tersebut sedang dalam tahap penyelidikan awal. Penyidik menduga para pelaku melanggar Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
Pesan untuk Masyarakat
Kasus pengeroyokan di Bumi Waras ini menjadi tamparan keras bagi siapa pun yang masih menyelesaikan masalah dengan kekerasan.
Perselisihan, sekecil apa pun, seharusnya diselesaikan dengan baik, bukan dengan pukulan dan amarah.
Polsek Teluk Betung Selatan berjanji akan mengusut kasus ini sampai tuntas. Keadilan harus ditegakkan, dan korban berhak mendapatkan perlindungan sepenuhnya. (Red)













