Pesawaran, M-TJEK NEWS — Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona meninjau kegiatan donor darah yang diselenggarakan oleh Paguyuban  Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Pesawaran, pada Kamis 29 Agustus 2024.

Kegiatan donor darah yang dilaksanakan ini dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79.

Menurut Ketua PSMTI Pesawaran, Rahman Darmawan mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata untuk menggaungkan semangat kemanusiaan dan menumbuhkan masyarakat yang berjiwa sosial.

Darmawan menyebut pihaknya menargetkan 100 kantong darah pada kegiatan ini.

Selain donor darah, kegiatan ini juga turut digelar stand bazar kuliner dan pakaian yang merupakan produk kerajinan dari siswa-siswi SD Rajawali dan wali murid. Laba dari hasil penjualan itu kata Darmawan akan masuk ke dalam kas sekolah.

Baca Juga : Sempat Tersisih Reihana Gandeng Putra Mantan Gubernur, PDIP Resmi Beri Rekom 

Masih kata Darmawan, PSMTI ini juga bekerja sama dengan Yayasan Glukoma untuk memberikan layanan pemeriksaan dan pemberian kacamata gratis bagi penderita glukoma dan penderita mata minus.

“Kehadiran bapak Bupati serta dukungan dari PMI dan seluruh pihak menjadi penting. Mudah-mudahan ini bisa terus berjalan karena darah itu sangat penting bagi mereka yang membutuhkan,” kata Darmawan.

Pada kesempatan itu Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona yang turut hadir bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra Sunyoto, Kepala Kesbangpol Syukur, Camat Gedong Tataan Darlis beserta tamu undangan lainnya menyambut baik kegiatan sosial yang diinisiasi PSMTI.

Baca Juga : Tak Jadi Lawan Kotak Kosong, Aries Sandi Bakal “Head to Head” Dengan  Nanda Indira

Bupati mengatakan, penanaman nilai-nilai kemanusiaan di lingkungan pendidikan masih perlu ditingkatkan. Kegiatan donor darah menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menggaungkan rasa kepedulian masyarakat.

Sebagai salah satu lembaga yang aktif dalam penyelenggaraan kegiatan sosial, PSMTI diharapkan bisa terus konsisten dan menyalurkan gerakan positif ini hingga lingkup pendidikan dasar.

“Jadi sekolah itu tidak melulu tentang materi atau membaca buku saja, tapi juga diajarkan jiwa-jiwa sosial kemasyarakatan sehingga bisa menjadi pembelajaran untuk anak-anak sehingga mereka terbiasa untuk berbagi,”pungkasnya. (Zainal)