Lampung Selatan, M-TJEK NEWS, Dusun V Jati Sari merupakan salah satu Dusun yang ada di Desa Jatimulyo Kecamatan Jati Agung. Masyarakat yang tinggal di Dusun ini, sangat beragam, mulai dari suku Jawa, Banten, Palembang, Sunda, dan Lampung.

Keberagaman masyarakat Dusun V Jati Sari, lantas menjadikan Dusun ini, salah satu Dusun yang kompak dalam berbagai kegiatan, seperti kegiatan gotong royong dan juga kegiatan keagamanan.

Kekompakan masyarakat Dusun Jati Sari, ternyata memang sudah dipupuk dari zaman dahulu. Para leluhur di dusun tersebut banyak meninggalkan rutinitas-rutinas dusun yang penuh manfaat dan hingga kini tetap utuh tak lekang oleh waktu.

Foto Arif : Nafsikin salah satu tokoh Agama Dusun V Jati Sari Desa Jati Mulyo Kecamatan Jati Agung, saat memandu jalannya acara Ziarah Kubur ke Tokoh Agama Dusun setempat, Kuyai Muhammad Hainudin atau Mbah Ajengan, pada Minggu (8/9/2024).

Contoh kegiatan keagamaan di Dusun V Jati Sari, yang hingga kini tetap terus terjaga dalam hal ibadah, yaitu seperti Maulid Nabi, Tahlilan, Khotmil Qur’an, Sholawatan, dan juga Ziarah Kubur. 

Amaliyah-amaliyah yang tetep terjaga di Dusun V Jati Sari ini merupakan amaliyah Nahdatul Ulama (NU). Dengan demikian sudah dapat dipastikan, para pendahulu di Dusun V Jati Sari ini merupakan Alim Ulama yang bernaung di bendera besar NU.

Dari pantauan awak media di lokasi, di Dusun V Jati Sari sendiri, terpancar keramahan, kerukunan, serta toleransi yang indah ditengah masyarakat. Hal ini, mendandakan para tokoh pendahulu Dusun V Jati Sari telah sukses, dalam membangun kerukunan umat di dusun tersebut.

Ditemui awak media, salah satu tokoh agama di Dusun Jati V Sari, Nafsikin menyebut, bahwa salah satu rutinan bulanan yang hingga kini tetap terjaga adalah Ziarah Kubur kepada Alim Ulama di Dusun setempat.

” Alhamdulillah, hari ini kami melaksakanan kegiatan ziarah kubur para alim ulama terdahulu di dusun kami ini,” Jelas Nafsikin mengawali sesi wawancara dengan Wartawan M-TJEK NEWS, Minggu (8/9/2024).

Foto Arif : Setelah pembacaan Yasin, Tahlil, dan Doa, tampak Ketua Kerukunan Fardhu Kifayah, Nurrahman melakukan prosesi tabur bunga di makam Tokoh Ulama Terdahulu, Kiyai Muhammad Hainudin atau Mbah Ajengan.

Menurut Nafsikin, kegiatan ziarah kubur ini dilaksanakan dalam rangka bersyukur kepada ALLAH SWT, dengan adanya kampung yang kokoh dalam hal rutinitas ibadah yang telah diprakarsai oleh pendahulu-pendahulu di Dusun Jati V Sari. 

” Iya, rutinitas ziarah kubur meruapakan bentuk rasa Syukur kepada ALLAH SWT dan juga sebagai bentuk rasa cinta dan kasih sayang kepada Alim Ulama sekaligus taqriman wata’dziman kepada tokoh alim ulama yang ada di Dusun V Jati Sari wabil khusus Fardu Kifayah, dan Ponpes Arraudhatul Wahida,” Ujar Nafsikin.

Dia melanjutkan, Kegiatan Ziarah Kubur di awal bulan September ini, diikuti oleh kerukunan Fardhu Kifayah dan juga Pimpinan Ponpes Arraudhatul Wahida, Majelis Sholawat Jati Sari, Muslimat NU, serta Kepala Dusun V Jati Sari.

” Baru saja, kami melaksanakan ziarah ke makam salah satu tokoh agama terdahulu, yaitu Kiyai Muhammad Hainudin yang merupakan tokoh ulama pertama Jati Sari. Yang wasilah ilmunya hingga kini di amalkan oleh lebih dari 50 persen masyarakat Jati Sari ini. Sekaligus berziarah di makam Pak Mamat, yang merupakan kaum dari tahun 1983 sampai tahun 2020 masa bakti 37 tahun,” Jelasnya.

Nafsikin menambahkan, Kegiatan Ziarah Kubur ini sudah berjalan selama tiga tahun terakhir.

” Insya’allah kegiatan ini menjadi rutinan kampung, karena sudah berjalan hampir tiga tahun. Semoga masyarakat tetap dapat turut serta dalam kegiatan ini. Yang tujuannya untuk meningkatkan keimanan dan keislaman dengan banyak banyak mengingat kematian dengan wasilah Ziarah Kubur,” Jelas Nafsikin

Foto Arif : Tampak foto Pimpinan Ponpes Arraudhatul Wahida, Abah Yai Hasan Basri dan juga Pembimbing Mejelis Sholawat Jati Sari, Mas Andri Supriyadi yang juga hadir sebagai bentuk dukungan rutinan Ziarah Kubur tokoh agama dusun yang diprakarsai oleh Kerukunan Fardhu Kifayah Dusun V Jati Sari.

Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) V Jati Sari, Suminta sangat mengapresiasi kegiatan keagamaan seperti ini. Pihaknya menyebut bahwa hal ini merupakan kegiatan positif sehingga anak cucu kita kedepan bisa mengetahui sejarah Dusun V Jati Sari.

” Ini merupakan kegiatan positif, kelak anak cucu dapat mengetahui sejarah Jati Sari, mengenai siapa saja tokoh-tokoh agama pendahulu yang menjadikan Jati Sari dusun yang damai sampai sekarang ini,” Paparnya. 

Ditanya wartawan apakah Kepala Desa (Kades) Jati Mulyo mengetahui kegiatan Rutinan Ziarah Kubur di Dusun V Jati Sari. Suminta mengatakan,” Untuk sekarang ini karena lingkupnya baru di dusun, kita belum menyampaikan ke Pemdes. Namun, penyuluh keagamaan desa kita sudah menyampaikan semua kegiatan yang ada di Dusun V Jati Sari, baik dari Kerukunan Fardhu Kifayah, Ponpes Arraudhatul Wahida dan juga kegiatan Mejelis Sholawat,” Tuturnya. 

” Ada banyak kegiatan rutinan di dusun kami ini, mulai dari Rutinan Pengajian Salapanan di Ponpes Arraudhatul Wahida, Pengajian Annisa, Rutinan Majelis Sholawat Jati Sari, dan masih banyak lainnya. Namun untuk Kegiatan Kerukunan Fardhu Kifayah terkait Ziarah Kubur ke Tokoh Agama di Dusun ini, Pak kades belum mengetahui, Kegiatan seperti ini baru ada didusun kita, dan akan segera kami sampaikan ke Pak Kades adanya kegiatan ini,” Jelas Suminta

Selaku Aparatur Desa, Suminta juga menghimbau dan mengajak seluruh masyarakat Dusun V Jati Sari agar dapat turut serta dalam kegiatan yang digagas oleh Kerukunan Fardhu Kifayah dusun setempat.

” Mari, kepada warga Dusun V Jati Sari, turut serta dalam kegiatan ini, agar mengetahui sejarah dan perjuangan orang tua kita terdahulu, walaupun dari suku adat yang berbeda tetapi tetap rukun damai, tenteram dengan mengutamakan kebersamaan dan semngat gotong royong,” Tutupnya. 

Foto Arif : Prosesi tabur bunga yang dilakukan oleh Anak keturunan dari Kiyai Muhammad Hainudin atau Mbah Ajengan,

Pantauan awak media dilokasi, pembacaan tahlil di pimpin oleh Ketua Kerukunan Fardhu Kifayah Dusun Jati Sari, Nurrahman sementara Doa dipimpin langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren Arraudhatul Wahida, Abah Yai Hasan Basri. (Arif)