Lampung Selatan, M-TJEK NEWS Pengkaderan tingkat menengah Nahdlatul Ulama bertajuk Pendidikan Menengah Kepemimpinan NU (PMKNU) 2025 Lampung Selatan resmi dimulai di Universitas Islam Annur, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jati Agung, pada Jumat (9/5/2025).

Kegiatan kaderisasi NU ini berlangsung hingga 13 Mei dan diikuti 99 peserta dari berbagai kecamatan di Lampung Selatan. Dari total peserta, 88 laki-laki dan 11 perempuan turut ambil bagian dalam proses penguatan karakter kepemimpinan.

Foto ARF M-TJEK NEWS: Tampak foto Para Kyai dari PBNU dan PWNU Lampung, dan juga PCNU Lamsel 

Saat ini, 89 peserta sudah tercatat resmi dalam sistem kaderisasi NU (Siskader), sementara 10 lainnya masih dalam proses verifikasi.

Ketua PCNU Lampung Selatan, H. Abdul Haris, membuka acara dengan menegaskan legitimasi formal kegiatan ini. Menurutnya, PMKNU memiliki dasar hukum yang kokoh dalam struktur organisasi NU.

“Yang pertama adalah keputusan MuktamarNU ke-34 di Lampung, kemudian Anggaran Dasar dan Rumah Tangga pasal 13 ayat 1 hingga 7, serta Peraturan Perkumpulan (Perkum) Nomor 1 Tahun 2023 tentang sistem kaderisasi di lingkungan NahdlatulUlama,” paparnya.


Baca Juga: KH. Masyhuri Malik Buka PMKNU 2025, Bupati Dukung Kader NU Lamsel


Ia kemudian menyoroti pentingnya pengkaderan sebagai fondasi keberlangsungan organisasi. Dalam pandangannya, tidak ada organisasi yang dapat bertahan tanpa kader yang siap melanjutkan perjuangan.

“Eksistensi organisasi sangat bergantung pada keberadaan dan kesiapan kader yang siap melanjutkan estafet perjuangan. Karena itu, sebagai pengurus cabang tipe A, PCNU Lampung Selatan berkomitmen untuk menyelenggarakan PMK setidaknya sekali dalam tiap tahunnya,” ujar Haris.

Lebih jauh, Abdul Haris menjelaskan bahwa PMKNU bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi sebuah ruang pembentukan ideologi.

Ia mengingatkan bahwa dalam arus pragmatisme dan individualisme yang kian kuat, kaderisasi NU harus tetap teguh pada nilai-nilai dasar Nahdlatul Ulama.

“Di tengah gelombang pragmatisme dan individualisme yang makin kuat, PMKNU harus menjadi ruang memahami NU sebagai gerakan kultural dan spiritual—bukan sekadar kendaraan politik atau formalitas struktural,” tegasnya.


Baca Juga: PMKNU Jadi Momentum Jaga Warisan Ulama dan Semangat Berkhidmah


Berbicara soal kepemimpinan, ia menyampaikan bahwa karakter pemimpin NU sejati tidak lahir dari keinginan menguasai, tetapi dari semangat melayani.

“Ia menuntut pengorbanan, bukan pencitraan. Dari sinilah akan lahir pemimpin-pemimpin berintegritas moral, berkapasitas intelektual, dan berkomitmen sosial,” imbuhnya.

Foto ARF M-TJEK NEWS: Peserta PMKNU 2025 Lamsel mengikuti dengan khidmat kegiatan.

Dalam sesi motivasi kepada peserta, Haris mengajak mereka menjadikan PMKNU sebagai titik balik kebangkitan diri dan organisasi. Ia mengutip filsuf ternama sebagai bentuk refleksi atas pentingnya rasionalitas dalam perjuangan NU.

“Apa yang masuk akal itu nyata, dan yang nyata itu masuk akal. Maka jadikanlah PMKNU sebagai proses pencapaian rasionalitas dalam realitas NU, demi memperkuat keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan,” ujarnya mengutip Hegel.

Mengakhiri sambutan, Abdul Haris mengenang pesan mendalam dari KH Miftah Faqih yang menurutnya relevan sepanjang masa bagi pengabdi NU.

“Tidak ada pertemuan tanpa perpisahan, tidak ada pembukaan tanpa penutupan. Tapi itu tidak berlaku pada pengkhidmatan kita di Nahdlatul Ulama.”

PMKNU 2025 Lampung Selatan bukan hanya agenda pelatihan biasa, tetapi api perjuangan yang menyala di tengah tantangan zaman.

Peserta PMKNU didorong menjadi pemimpin NU yang kuat secara moral, ideologis, dan sosial.

Semangat PMKNU tak berhenti pada upacara penutupan. Ia hidup dalam langkah kader yang memahami makna pengabdian.

“Hidup-hidupilah NU, jangan mencari hidup di NU.”

Tokoh yang Hadir dalam PMKNU 2025 Lamsel:

KH. Masyhuri Malik (Ketua PBNU Bidang OKK)

H. Puji Raharjo (Ketua PWNU Lampung)

KH. Ahmad Ma’sum Abror (Katib Syuriah PWNU Lampung)

KH. Ishomuddin (Rais Syuriah PCNU Lamsel)

KH. Nur Mahfudz, S.E. (Katib PCNU Lamsel)

H. Abdul Haris, S.Ag., M.H. (Ketua Tanfidziyah PCNU Lamsel)

H. Radityo Egi Pratama, S.T., M.B.A. (Bupati Lampung Selatan)

M. Syaiful Anwar, S.T., M.Pd. (Wakil Bupati Lamsel)

Dr. Andi Warisno, M.M.Pd. (Rektor Universitas Islam Annur)

Kapolsek Jati Agung, Danpos Ramil Koramil 421-09/TJB

Pengurus MWCNU se-Lampung Selatan

Seluruh peserta PMKNU dari berbagai kecamatan (ARIF)