Hadir dalam RUPS luar biasa sesuai agenda harian Gubernur Lampung, dilangsungkan di Ballroom SHL Hotel and Resort atau d/h Hotel Sheraton Lampung.
Dari agenda tersebut Pj. Gubernur Lampung Samsudin hadir ke RUPS luar biasa Bank Lampung bersama Sekda Provinsi Lampung Fahrizal Darminto yang juga komisaris utama Bank Lampung.
dari informasi yang diterima, RUPS luar biasa Bank Lampung di pimpin oleh Komisaris Utama Bank Lampung, Fahrizal Darminto.
Dalam RUPS luar biasa tersebut, sumber menyampaikan ada pergantian jabatan Direktur Utama Bank Lampung.
Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat menyatakan mengundurkan diri.
Saat ini jabatan direktur utama dijabat pelaksana tugas (Plt) oleh Mahdi Yusuf yang merupakan Direktur Kepatuhan Bank Lampung.
Kredit Bermasalah Rp300 Miliar
Mundurnya Dirut ini bukan tanpa alasan kuat, bukan sebuah peristiwa biasa- biasa saja. Namun, sas-sus yang beredar nundurnya Presley terkait adanya kredit macet Rp 300 miliar yang melibatkan pengusaha terkenal di Lampung. Dia diuga terlibat dan memiliki tanggung jawab atas sejumlah kredit bermasalah lainnya.
Terpisah, mencoba mengkonfirmasi Fahrizal Darminto mengenai kabar mundurnya Presley Hutabarat sebagai Direktur Utama Bank Lampung belum direspon.
Pesan WhatsApp yang di kirim Fahrizal Darminto belum direspon meski telah terkirim.
Diketahui, susunan direksi Bank Lampung, yaitu Direktur Utama Presley Hutabarat, Direktur Bisnis Ahmad Jahri, Direktur Kepatuhan Mahdi Yusuf.
Sedangkan susunan komisaris, Komisaris Utama Fahrizal Darminto, Komisaris Independen Junaidi Hisom dan Mira Rozanna.
Soal sas-sus itu dibantah oleh salah seorang pejabat di Bank Lampung. Sumber yang tidak mau disebutkan namanya ini, mengatakan. mundurnya Presley, tidak terkait soal kredit bermasalah.
Namun, lebih pada persiapan Bank Lampung untuk dijadikan anak perusahaan Bank Jatim. Ini sebagai akibat ketidakmampuan Bank Lampung memenuhi modal minimal yang ditetapkan oleh OJK.
“Oh..Pak Presley mundur bukan karena soal kredit bermasalah. Ini biasa kok dalam sebuah perushaan. Tentu ada alasan beliau mundur. Tapi itukan alasan pribadi yang tidak elok saya sampaikan ke publik,” ujar sumber ini.
Sejumlah kalangan pengusaha di Lampung menilai Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) adalah pertemuan pemegang saham yang bertujuan untuk membahas dan mengambil keputusan atau masalah-masalah mendadak dan memerlukan penanganan segera karena jika tidak dilaksanakan segera maka akan menghambat operasional perusahaan.
“Jadi memang sudah tepat RUPS Luar Biasa ini diambil dalam kondisi genting dan ada keputusan mendadak. Artinya jikalau dalam kondisi normal buat apa ada RUPSLB,” jelas pengusaha lokal.
Dia memastikan, dugaan adanya badai kredit macet ini di bank lokal plat merah ini dikarenakan memang lemahnya atau longgarnya sistem pengawasan. “Patut kita simak bola panas ini akan lari kemana,” jelas dia.