Lampung Selatan, M-TJEK NEWS PCNU Lampung Selatan melalui MWCNU Tanjung Sari menggelar Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) Ke-33 di MTs Ma’arif NU Desa Wawasan, Kecamatan Tanjung Sari, pada Jumat (19/9/2025).

Kegiatan tersebut menghadirkan jajaran pengurus PCNU, MWCNU Tanjung Sari, IPNU, IPPNU, Ansor, Banser, serta seluruh calon kader NU dari berbagai wilayah.

  • Dukungan Penuh PCNU Lampung Selatan

Ketua pelaksana kegiatan, Ustadz Supri, mengucapkan rasa terima kasih atas arahan serta bimbingan dari jajaran PCNU Lampung Selatan. Menurutnya, dukungan itu membuat kegiatan PD-PKPNU Ke-33 Tanjung Sari dapat berjalan sesuai rencana.

“Tidak ada perjuangan yang indah tanpa adanya halangan dan tantangan. Alhamdulillah, dengan arahan dari jajaran PCNU Lampung Selatan serta khidmat para kader, kegiatan ini bisa terselenggara dengan baik,” ujar Ustadz Supri dalam sambutan penutupan pada Ahad (21/9/2025).

  • Wujud Nyata “Kullu Sufufakum” NU

Selanjutnya, Ustadz Supri menegaskan bahwa kegiatan PD-PKPNU Ke-33 mencerminkan semangat Kullu Sufufakum yang menjadi ruh perjuangan NU. Ia menjelaskan bahwa seluruh elemen organisasi berperan aktif dalam menyukseskan acara kaderisasi tersebut.

“Di MWC ada bapaknya, di Muslimat ada ibunya, di Fatayat dan Ansor ada anak-anaknya. Semua elemen mengambil peran masing-masing hingga acara ini dapat berjalan lancar,” jelasnya.

Foto Arif: Tampak foto bersama peserta PD-PKPNU ke 33 Tanjung Sari dengan Instruktur, PCNU Lamsel dan MWCNU Tanjung Sari.

Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa NU merupakan organisasi dengan sistem kaderisasi yang kuat dan jelas. Oleh karena itu, ia menilai NU memiliki peran penting dalam membangun bangsa secara berkesinambungan.

  • Peserta dari Berbagai Wilayah

Selain itu, Ustadz Supri melaporkan bahwa total peserta mencapai 74 orang. Mereka terdiri atas 30 laki-laki dan 34 perempuan. Sementara itu, sebagian besar berasal dari Kecamatan Tanjung Sari sebagai tuan rumah, namun ada pula peserta dari Lampung Timur sebanyak empat orang, Jati Agung dua orang, Natar satu orang, serta Tanjung Bintang dua orang.

“Walaupun ada kekurangan, kami yakin semua kader tetap memberikan kontribusi, bahkan dengan doa sekalipun. Doa itulah yang membuat kami tetap semangat menjalankan kegiatan ini,” ungkapnya.


Baca Juga: Kaderisasi NU Lewat PD-PKPNU XXXIII Tanjung Sari, Ini Kata Abdul Haris


 

  • Serahkan Kader kepada Instruktur

Kemudian, dalam penutupan kegiatan, Ustadz Supri menyerahkan seluruh peserta kepada instruktur PD-PKPNU. Menurutnya, instruktur memiliki peran penting dalam memberikan bimbingan dan pembinaan lanjutan kepada para kader.

“Terima kasih, dengan ini seluruh peserta kami serahkan kepada instruktur. Kami panitia hanya tinggal membackup secara teknis,” pungkasnya.

  • Kaderisasi sebagai Amanat NU

Dengan demikian, kegiatan PD-PKPNU Ke-33 Tanjung Sari menjadi bukti nyata bahwa NU terus melaksanakan kaderisasi secara konsisten. Terlebih lagi, keberhasilan acara tersebut menunjukkan sinergi antarbanom NU berjalan efektif. Akibatnya, semangat kebersamaan semakin mengakar di kalangan kader.

Selain itu, kegiatan ini juga menguatkan keyakinan bahwa NU memiliki mekanisme yang mampu melahirkan kader penggerak di semua lini. Oleh karena itu, proses kaderisasi tidak hanya memperkuat organisasi, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

Pada akhirnya, PD-PKPNU Ke-33 Tanjung Sari meninggalkan kesan mendalam bagi peserta. Sebab, mereka tidak hanya menerima materi, melainkan juga merasakan makna kebersamaan, persaudaraan, dan khidmat dalam berjuang di jalan organisasi. (ARIF)