Pesawaran, M-TJEK NEWS — Rusaknya akses jalan desa Negeri Sakti yang berada di Dusun Srimenanti Blok Srikaton, Desa Negeri Sakti, Kecamatan Gedong Tataan akibat dilalui truk tambang pasir dikeluhkan oleh warga setempat.

Selain itu, warga juga menuntut pihak pemilik usaha pangkalan pasir tersebut agar menutup akses jalan itu atau usahanya dialihkan ketempat lain.

Protes itu dilakukan, karena dump truk yang mengangkut pasir setiap harinya melintas dijalan tersebut, mengakibatkan kerusakan jalan desa.

Diketahui, tambang pasir, yang di ‘duga’ milik warga Srikaton tersebut di Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.

salah satu warga setempat yang tak mau namanya disebutkan, saat dikonfirmasi media ini, mengatakan bahwa pembangunan akses jalan, sepanjang kurang lebih 800 meter yang terletak di dusun Srimenanti ini kondisinya sudah rusak parah dan berlubang-lubang, meskipun ada yang sudah ditambal sulam dengan menggunakan sabes semen abu.

“Oleh karenanya kami sebagai warga dusun setempat berharap agar aktivitas pengangkutan pasir tersebut dihentikan atau pangkalan pasirnya dipindahkan ke lokasi lain agar debu-debu yang berterbangan tidak menjadi penyakit bagi warga,” katanya, Jumat (6/9/2024).

Warga juga menyebutkan, bahwa pemilik usaha pangkalan pasir itu adalah milik warga dusun Srikaton Desa Negeri Sakti sendiri. Dan juga pembangunan akses jalan yang dibangun menggunakan Dana Desa (DD) tersebut tidak ada manfaatnya bagi warga, khususnya warga di dusun Srimenanti.

Baca juga : Parah, Baru Jadi Kades, Joko Waskito Diduga Jual Sapi Bantuan Ketahanan Pangan Desa Way Galih Tahun Anggaran 2022

“Iya mas, jalan ini gak ada manfaatnya bagi warga, karena jalan ini mentok menuju pangkalan pasir. Ya, bisa dikatakan-lah manfaatnya hanya untuk pemilik usaha itu sendiri,” cetusnya.

Selain itu, iya juga meminta agar jalan rusak dan berlubang akibat dilalui dump truk pasir segera diperbaiki, meskipun ada juga yang ditambal sulam dengan sabes abu.

“Saya juga meminta agar supir-dopir truk juga diminta untuk mengurangi kecepatan ketika melewati jalan desa. Karena banyak warga ataupun anak-anak berjalan kaki,” tandasnya. (Febri/Zainal)